handokoxboy.blogspot.com


Home
Peristiwa
Budaya
Polotik
Ekonomi
Agama
Sejarah
Olahraga
Pendidikan


Rabu, 23 September 2015

Risalah Makrifatullah


Salam dan kemuliaan kepada Habibullah Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم. Engkaulah permata di antara segala batu-batu yang ada, hanya Allah yang mengetahui kedudukan dan kemuliaan diri kekasihNya… Engkaulah Ya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم menjadikan sang perindu mengalirkan airmatanya tanpa ditahan-tahan.
Jika wajah Nabi Yusuf a.s melukai tangan para wanita, wajah engkau Ya Habibullah melukai hati para pencinta mu. Nabi Yusuf a.s hanya satu keindahan daripada keindahan mu yang tersembunyi. Jika semua keindahan dirimu dizahirkan Allah, nescaya semua alam ini akan hancur lantaran fana melihat akan keindahan tersebut.
Maka barang siapa yang tiada merindui untuk menatap wajah engkau Ya Rasulullah صلى الله عليه وآله وسلم sama ada dalam mimpinya atau di akhirat nanti, maka dustalah kecintaan mereka dalam melafazkan cinta.
Sesungguhnya barangsiapa yang mengetahui dan mengenal ilmu Makrifatullah yang diambil atau ditahqiq akan hal itu dengan Mursyid yang haq, maka tiada lain melainkan jalan mereka membawa kepada zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah. Barangsiapa yang memperolehi ilmu Makrifatullah yang sempurna, maka mereka adalah golongan ‘Arifbillah atau para Auliya’ Allah. Namun jika ilmu Makrifatullah diperolehi dengan tiada menghimpun baginya zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah, maka mereka adalah golongan Auliya’ atau ‘Arif yang belum matang atau baligh.
Maka untuk mencapai kedewasaan atau kesempurnaan dalam maqam Auliya’, hendaklah mereka memiliki segala rahsia akan empat sayap tersebut. Sesungguhnya empat perkara tersebut adalah diwajibkan bagi para ahli Haqiqah dan ‘Arifbillah, sebagaimana diwajibkan atas ahli syariat yang aqil baligh seperti syahadat, solat lima waktu, puasa pada bulan ramadhan, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji bagi yang mampu.
Demikian diwajibkan bagi para ahli Haqiqah akan zikir, tawajuh, muraqabah dan musyahadah dan berkekalan keadaan tersebut sehingga ajal datang menjemput. Tetapi yang terlebih wajib bagi para ‘Arifbillah ialah “daimun qaimun”, yakni dengan sentiasa musyahadah kerana musyahadah itu adalah kesudah-sudahan amal AhliLlah dan kesudah-sudahan akan kurnia Allah Taala akan para Salik.
Firman Allah : “Dan barang siapa menyerahkan adanya kepada Allah Taala tatkala ia berbuat ihsan, maka sesungguhnya berpeganglah ia kepada tali yang tiada putus, dan kepada Allah jugalah segala urusan.” (Luqman : 22)
Prof Dr. H. Mahmud Yunus dalam Tafsir Quran Karim mentafsir ayat ini dengan katanya, “Barangsiapa menundukkan mukanya (hatinya) kepada Allah, sedang mereka berbuat baik, maka sesungguhnya ia telah berpegang dengan tali yang teguh”.
Berkata Imam Al-Ghazali rahimahullah :
فا ن العار ف من ير ى ا لحق في كل شي بل ير ا ه على كل شى ء
“Sesungguhnya ‘arif itu sesiapa yang melihat akan sesuatu, bahkan melihat Haq Allah Taala atas segala sesuatu.”
Maka zikir, tawajuh dan muraqabah adalah untuk menyampaikan kepada musyahadah jua. Zikir yang benar-benar menyampaikan maksud ialah nyata Dzat didalamnya (dinamai Ismu Dzat), nyata Sifat didalamnya (dinamakan Ismu Sifat), nyata Af’al didalamnya (dinamakan Ismu Af’al). Sesungguhnya semua Isim tersebut memberi kenyataan bagi ‘ayan tsabitah, ‘ayan tsabitah itu memberi kenyataan bagi ‘ayan kharijah.
Maka dari itulah berkata setengah Muhaqqiq bahawa, “Sesungguhnya kami tetap dengan Dia, daripada pihak ‘Ayan Tsabitah kami sekali dengan Dia pada azali kepada mazhar kerana kami rupa ilmuNya yang sabit dalam iradah DzatNya.”
Kata Syeikh Ibrahim Hamdani Qaddasallahu sirrahu :
ا نت ام انا هزا العين في العين حا شا ي من اثبات الأ ثنين
“Engkaukah atau akukah ‘ain yang dalam ‘ain ini, kecuali aku daripada mengitsbatkan dua.”
Mediatasi,wirid solat dan kunci langit.
Lalu bagaimana dengan seorang pertapa yang saya kunjungi dengan khusu’ dan terus menerus meneriakan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi ?
Dalam hal wirid atau samadhi,atau menjangkau alam fana,banyak ulama memiliki cara dan methode yang berbeda beda.Rumi dalam menjangkau Allah dan menembus langit kesadaran diri tidak dengan diam hening dan larut dalam kekhusukan konsentrasi wirid,melainkan dengan tarian Rumi yang sangat terkenal dengan darwis dance.Rumi sebagaimana hadratusy syekh Abi hasan asy syadzali,Ibrhaim ad dasuki dan muhammad Ar Rifa’i dan Imam Nawawi atau ibnu Abad dan syek abdul qodir al jilani,juga mara mursyid india dan Pakistan memiliki cara sendiri sendiri.Maka disebut toreqoh atau jalan menuju ke ilahian atau jalan kesadaran diri,untuk membangkitkan Ruh Rabbani yang ada di dalam dirinya sendiri.
Imam Malik misalnya ,meskipun imam Syafi’i berguru padanya,dia terkenal ulama paling mashur dan kaya raya,tetapi demi menghormati rosul junjungannya mursyid maha mursyid sejati,dia tinggalkan hartannya,dia tidak menaiki bighal,atau onta,dia jalan kaki,bahkan karena dia tinggal di kota jnabi,Madinah,maka tidak tidak berani memakai alas kaki,karena Nabi yang menjadi penyempurna agama agama tetapi tidak mengharamkan agama pendahulunya,memiliki kitab penyempurna kitab kitab,Allah tetapi menjadi kan syarat kesempurnaan  iman umatnya manakala umatnya amengimani kitab pendahulunya,berpuasa sebagaimana umat pendahulunya,berjalan lurus tidak sombong dan tidak membuat kerusakan sebagai dianjurkan para pendahulunya itu dimakamkan di bumi dimana dia berdiri.Bagaimana mungkin aku berani memakai sandal padahal Adam menikah dengan hawa karena bersolawat kepadanya ?kata imam malik.
Anda tahukah,bahwa Imam Malik pengarang kitab al muathpo” adalah kitab yang dihormati seluruh dunia,bahkan melintasi berbagai agama di eropa,karena demikian runtut kodifikasi hukum dan hadist yang tertulis lengkap dengan perawi dan sanad yang jelas.beliau hafal 150.000 hadist.Masya Allah.
Kesederhanaan inilah yang menjadi tujuan utama sebagai bentuk mpengingkaran akan kemewahan dunia.bukan berarti di kesemapingkan begitu saja,tetapi ada keselarasan,ada keseimbangan antara hub dunia dan akherat.Kalau sudah sekian tahun hub kepada dunia,lalu engkau berikan  berapa tahun untuk porsi akheratmu ?
Sang petapa alas Purwa itu mengambbarkan dan mengajari dirinya dengan kalimat majas.Seekor ulat yang rakus ,begitu menetas dia makan apa saja dedaunan yang ada didepannya,tidak sing maupun malam ,tiada sedetikpun istirahat dia lakukan dalam memburu kemwahan dunia,memburu bekal dunia dan menyisakan sesedekit mungkin semua dunia kecuali yang tersimpan dalam perut dan gudang gudang hartanya.Dia sisakan tangkai yang nyaris hampir brondol dan merangas.Namun pada titik pertapaan tiba,titik zuhud tiba,dan dia mengenal benar kapan dia uzlah mengasingkan diri dari hijau dan indahnya pepohonan.dia tinggalkan ketidak pekaan pandang karena masih terhalang oileh nikmatnya dunia yang bernama daun hijau,muda dan manis.Dia menyendiri menemukan kesejatian diri ,menemukan kesadaran diri,dan menemukan terang dalam metamorfose .
Kepompong itu menjadi kuburannya,menjadi sarana dia untuk melepaskan diri dari darah dan daging,Ruh nya membutuhkan poakaian baru.,Pakaian kesempurnaan sebagai insan kamil sebagai mahluk Allah yang lebih bagus dan mampu menadatangkan kebahagiaan.siapa saja yang memandangnya.Maka setelah Allah menemuinya dan berkenan,dia menjelma menjadi seekor kupu kupu yang indah.Jika semula mahluk yang satu ini demikian menjijikan demikian mengerikan dan demikian rakus,tiba tiba menjadi mahluk yang tidak statis di dunia,dia bisa terbang kemana saja,tidak membutuhkan makanan dunia,dia menjadi sahabat para dewa,maka dia juga meninggalkan makanan dunia,dia memakan makanan dewa yang bernama madu,hinggap di bunga yang cantik,nehtar dan madu menunggunya untuk disantap.Sementara dunia rakus seperti kambing yang tidak kenal lagi kotor dan jijik,tidak enak anak dan emak,semua sahwat dapat disalurkan kepada anak kepada keponanakan kepada tetangga,sudah dia jauhi.perilaku kambing dia hindarkan.
Jika Allah sendiri yang akan memisahkan kambing dan Domba,domba di berikan kerajaan surga,karena memberi makan ,minum,menolong dan menyelimuti Allah,maka kambing dibiarkan dibakar api neraka (bible Matius).Sama halnya sang petapa dia meneriakan peringatan ada kumbang makan kembang datang kambing kumbang pergi. Peringatan Allah peringatan Nurani peringatan yang datang dari maha kebenaran hanya dapat ditangkap oleh orang yang mengenal kebenaran.Cahaya Allah hanya ditangkap oleh orang yang dikehendaki Allah,maka kumbang makan kembang yang bermadu,ketika kambing datang ,binatang ini akan pergi.Sebab la ya mutu wala yahya,khotamallahu ala qulu bihim wa ala syam ihim wa ala abshorihim nggisawatau walahum adzabun adhim. (kambing digambarkan hidup tidak matipun tidak,tidak mutu menghabiskan biaya,karena hatinya tanpa rasa,matanya tidak mampu melihat Allah dan telinganya tidak dapat mendengar bisikan Allah yang lebih dekat dari ulrat lehernya.menghadapi yang demikian sebaiknya anda pergi,karena hanya akan menghambat perjalanannmu saja.
maka seorang salik harus mengenal kehatan lingkungan,bukan saja kesehatan jasmani tetapi juga rohani sampah dunia sampah ruhani hanya akan membuat najis,.Dan Cahaya Allah Nur Allah dan Allah adalah yang maha suci,dia hanya akan dapat didekati oleh kesucian itu sendiri. Sang Patapa alas purwa mengingatkan dirinya sendiri juga mengingatkan orang lain.Kenapa HARUS KERAS,KARENA MENGINGATKAN HATI MENGGERAKAN HATI HARUS DENGAN UCAPAN KERAS.HATI YANG KOTOR DAN BERKARAT sesungguhnya sudah mati dan tidak memiliki getaran,oleh sebab itu untuk menselaraskan getaran hati iarama hati yang sesuai dengan irama Rabbani,dia getarkan dengan dzikir yang keras.
Ada yang namanya Sholat,ada yang namanya sejatining sholat ada yang namanya mahkota sholat,ada yang disebut sholat didalam sholat.Semuanya itu sesungguhnya melatih umat Muhammad untuk berdzikir,maka Nabi bersabda Ash sholatu li dzikri. sholata sesungguhnya dzikir,eling mengingat Allah sebagai yang maha segalanya,penguasa alam semesta,dan diri kita adalah makhluk yang bergantung kepada Nya.(mohon maaf saya tidak memperinci definisi sholat yang tersebut diatas,karena membutuhkan ruang dan waktu tersendiri,jika dipaksakan ditulis hanya akan melahirkan kesalah fahaman,karena tidak semua kumbang kadang kambing.tetapi mengaku beragama..afwan )
Diawali dengan takbir.Kalau rumi menggunakan tarian darwis rosulullah menggunakan tarian Allah yang disebut Sholat.maka diawali a.Takbir.Sebagai bentuk ikroru bi lisan,tasdik bi qolbi akmal bil arkan.Ketika mengangkat tangan,mengucapkan Allah huakbar,maka secara otomatis sesungguhnya kita masuk dunia kontemplatif,menyadari diri dari anasir api yang panas,mengangkat tangan dengan menyebut Allah u akbar adalah bentuk pengakuan akan api dalam dirinya merasa lemah dihadapan Allah,sampai fatekhah….kemudian;
b Rukuk membundukan tubuh 90 derajat.sembari mengucapkan subkhana robbiyal adhimi wabihamdi.engkau yang maha agung dan aku menganggungkan engkau ya Allah,maka posisinya adalah nungging,sebagai kebalikan agung adalah jember.rukuk ini gerakan yang sangat merendahkan martabat.jadi bukan budaya arab,ini budaya timur,karena orang arab sangat tersinggung dengan gerakan ini.kalau gerakan pertama adalah melambangkan huruf alif dan lam,gerakan kedua ini melambangkan huruf Kha,sebagai bentuk pengakuan manusia berasal dari air. (inal insana fi akhsanitaqwim,suma rodatnahu asfalasa filin,dari air yang kotor jember menjadi mahkluk yang sempurna.Coba bayangkan benih ayam namanya telor benih ayam ini dijual dimana mana laku,ditempatkan di meja,apakah benih orang laku dijual atau di goreng misalnya hahahahahaha ,pasti anda dikira gila jika melakukannya).dan,
c.sujud,gerakan samadi,dzikir,dan kontemplatif gerak ketiga ini menggambar pengakuan bahwa dirinya berasal dari tanah,maka kepala dan njidat sebagai pucak lambang kehormatan manusia di lekatkan ditanah,sembari mengucapkan subkhana robbiyal aqla wabihamdi,Ya Allah engkau adalah dzat yang maha tinggi dan aku meninggikanmu,maka sebagai bentuk penghormatan ku aku yang berasal dari tanah ini meletakan jidatku di atas tanah.
Bukan sebagaimana perilaku iblis ketika diminta sujud,dia beralasan ana kholaqtani min Nar,wa adam kholaqta min thin.aku dibuat olehmu dari api mengatpa aku harus bersujud sebagaimana adam yang terbuat dari tanah ? maka manusia musti meninggalkan Mind meninggalkan Egonya untuk memasuki kawasan illahiyah.kemudian gerakan sholat yang ke empat adalah d.duduk,kalau gerakan ketiga melambangkan huruf mim (lubang penuh nafsu dan harus diisi dengan nur Ilahi yang tawaduk) maka gerakan keempat ini duduk seperti huruf Dal.atau Dzal, manusia menyadari dirinya dari angin.hawa,dan dipenuhi unsur nafsu,menunjukan dirinya sebagai orang yang tidak sempurna,menuju kepada kerajaan Illahi,sebagaimana hadis nabi ” Khufatul janah bi makari wa khufatun nar bi syahwati (bungkus surga adalah ketidak enakan dan kesusahan dunia,sedangkan bungkus neraka adalah hawa dan nafsu serta keinginan rendah yang nikmat nikmat bagi kulit dan daging) maka disitulah puncaknya permohonan Robighfirli,warkhamni,wajburni,warfa’ni warzukni,wahdini waafini wa’fu’ani………( ya Allah Gusti,ampuni aku,sayangilah aku,cukupkan kehidupan dunia akheratku,ya allah angkatlah derajkadku,dari dunia binatang menjadi dunia cahaya dari balutan darah dan daging menjadi cahayamu,berikanlah aku rejekimu,dan sehatkan aku serta luruskan jalan hidup menuju kepadamu serta tutuplah kesalahanku,karena sekuat tenaga apapun aku tidak mampu untuk tidak berbuat salah kepadamu.)
Mind dan Ego
Sholat adalah pelepasan ego dan nafsu,dia adalah gerak dansa ruhani,bukan sekedar jengkelat jengkelit,meskipun hampir sebagian umat Islam tidak menyadarinya sebagai gerak dzikir,kontemplatif dan menuju kepada kefanaan,syareat membelengunya menjadi arena perebutan pahala mnaka banyak banyakan rekaat yang dilakukan tetapi ketenangan hati tidak ditemukan,karena gerakannya adalah gerakan pepesan kosong.
Samadi,dzikir,zuhud dan uzlah adalah saran dan disadari para wali Allah,para sufi sebagai bentuk penghilangan diri,membuat diri menjadi majasi dan yang ada hanyalah Allah sendiri sebagai cahaya langit dan bumi,pada tataran ini sesungguhnya manusia sudah menembus kerajaan langit dan Allah menyambutnya dengan tangan terbuka,maka jika ala bidikrilah tatma’inul qulub ,itu benar sudah.dzikir akan membuat pelakunya tentram karena sebagaiamana bayi dalam timangan dan dekapan sang ibundanya .
cara penghilangan diri,ego dan mind ini banyak jelannya,ada yang berteriak teriak dengan suara atau menirukan kalimat kalimat tertentu yang asing ada yang menggunakan Ohm,ada yang menggunakan la ilaha ilallah dengan keras ada yang mekai alunan musik yang pada intinya melepaskan ego dan mind sangatlah membutuhkan usaha keras.maka dengan jalan berteriak ada kumbang makan kembang datng kambing kumbang pergi ,keras dan berulang ulang adalah dibenarkan.karena suara itu dan kalimat itu sesungguhnya amewakili lambang lambang dan Robbana ma kholakta hadza bathila subkhanaka fakina adza banar.Dan sesungguhnya semua penciptaan termasuk suara dan bunyi dibuat Allah,jika engkau menciptakan suara sendiri sesungguhnya itu juga suara ciptaan Allah,tidak ada yang sia sia semua dibuat memang bermuara kepada NYa.
Maka lakukan jalur dzikir menuju kepada kefaanmu,sehingga engkau melangkah kepada kebaqa’an Allah,insya Allah. Jika engkau ,melakukannya sesungguhnya engkau menemukan kesadaran diri,siapa dirimu,dan untuk apa diciptakan Allah.dan akan kemana engkau membawa amalan ibdahmu,atau kamamu.Dan sesutu gerak yang engkau mlakukan dalam hati lewat getar suara akan mempengaruhi gerak alam semesta,maka jangan berharap Allah melupakan catatan rekamanmu.Dengan demikian sebagai wasiq Allah sebagai wakil Allah dibumi,hidupkanlah dzikirmu agar engkau mampu menebarkan kasih sayang,menebarkan ruh Rabbani Ruh Ketuhanan yang ada dalam dirimu.insya Allah.
saudaraku peserta seminar dan kontemplatif relegius internasional yang dicintai Allah,apapun suku bangsamu,apapun agamamu apapaun negaramu engkau adalah saudaraku,yang aku wajib mengenalmu sebagaimana kata Allah : Ya Ayuhhan nas inna kholaqnakum mindzakari wal unza waja’alnakum su’uban wa qoba’ila li ta’arofu

Mengenal Dunia Tassawuf

Hakikat Tasawuf Seringkali tasawuf dituduh sebagai ajaran sesat. Tasawuf dipersepsikan sebagai ajaran yang lahir dari rahim non Islam. Ia adalah ritual keagamaan yang diambil dari tradisi Kristen, Hindu dan Brahmana. Bahkan gerakan sufi, diidentikan dengan kemalasan bekerja dan berfikir. Betulkah?
Untuk menilai apakah satu ajaran tidak Islami dan dianggap sebagai terkena infiltrasi budaya asing tidak cukup hanya karena ada kesamaan istilah atau ditemukannya beberapa kemiripan dalam laku ritual dengan tradisi agama lain atau karena ajaran itu muncul belakangan, paska Nabi dan para shahabat. Perlu analisis yang lebih sabar, mendalam, dan objektif. Tidak bisa hanya dinilai dari kulitnya saja, tapi harus masuk ke substansi materi dan motif awalnya.
Tasawuf pada mulanya dimaksudkan sebagai tarbiyah akhlak-ruhani: mengamalkan akhlak mulia, dan meninggalkan setiap perilaku tercela. Atau sederhananya, ilmu untuk membersihkan jiwa dan menghaluskan budi pekerti. Demikian Imam Junaid, Syeikh Zakaria al-Anshari mendefiniskan.
Asal kata sufi sendiri ulama berbeda pendapat. Tapi perdebatan asal-usul kata itu tak terlalu penting. Adapun penolakan sebagian orang atas tasawuf karena menganggap kata sufi tidak ada dalam al-Qur\'an, dan tidak dikenal pada zaman Nabi, Shahabat dan tabi\'in tidak otomatis menjadikan tasawuf sebagai ajaran terlarang! Artinya, kalau mau jujur sebetulnya banyak sekali istilah-istilah (seperti nahwu, fikih, dan ushul fikih) yang lahir setelah periode Shahabat, tapi ulama kita tidak alergi, bahkan menggunakannya dengan penuh kesadaran.
Sejarah Tasawuf
Kenapa gerakan tasawuf baru muncul paska era Shahabat dan Tabi\'in? Kenapa tidak muncul pada masa Nabi? Jawabnya, saat itu kondisinya tidak membutuhkan tasawuf. Perilaku umat masih sangat stabil. Sisi akal, jasmani dan ruhani yang menjadi garapan Islam masih dijalankan secara seimbang. Cara pandang hidupnya jauh dari budaya pragmatisme, materialisme dan hedonisme.
Tasawuf sebagai nomenklatur sebuah perlawanan terhadap budaya materialisme belum ada, bahkan tidak dibutuhkan. Karena Nabi, para Shahabat dan para Tabi\'in pada hakikatnya sudah sufi: sebuah perilaku yang tidak pernah mengagungkan kehidupan dunia, tapi juga tidak meremehkannya. Selalu ingat pada Allah Swt sebagai sang Khaliq
Ketika kekuasaan Islam makin meluas. Ketika kehidupan ekonomi dan sosial makin mapan, mulailah orang-orang lalai pada sisi ruhani. Budaya hedonisme pun menjadi fenomena umum. Saat itulah timbul gerakan tasawuf (sekitar abad 2 Hijriah). Gerakan yang bertujuan untuk mengingatkan tentang hakikat hidup. Konon, menurut pengarang Kasf adh-Dhunun, orang yang pertama kali dijuluki as-shufi adalah Abu Hasyim as-Shufi (w. 150 H)
Urgensitas Tasawuf
Imam Ghazali dalam an-Nusrah an-Nabawiahnya mengatakan bahwa mendalami dunia tasawuf itu penting sekali. Karena, selain Nabi, tidak ada satupun manusia yang bisa lepas dari penyakit hati seperti riya, dengki, hasud dll. Dan, dalam pandangannya, tasawuf lah yang bisa mengobati penyakit hati itu. Karena, tasawuf konsentrasi pada tiga hal dimana ketiga-tiganya sangat dianjurkan oleh al-Qur\'an al-karim. Pertama, selalu melakukan kontrol diri, muraqabah dan muhasabah. Kedua, selalu berdzikir dan mengingat Allah Swt. Ketiga, menanamkan sifat zuhud, cinta damai, jujur,sabar, syukur, tawakal, dermawan dan ikhlas.
Melihat konsenstrasi bahasan tasawuf di atas, jelas sekali bahwa tasawuf bagian dari Islam.
Tasawuf dan Tuduhan-Tuduhan Miring
Demi objektifitas, menilai apakah tasawuf melenceng dari ajaran Islam apa tidak, kita harus melewati beberapa kriteria di bawah ini. Dengan kriteria ini secara otomatis kita bisa mengukur hakikat tasawuf.
Pertama sekali, penilaian harus melampaui tataran kulit, dan langsung masuk pada substansi materi dan tujuannya.
Lantas apa substansi materi tasawuf? Seperti dijelaskan di atas tujuan tasawuf adalah dalam rangka membersihkan hati, mengamalkan hal-hal yang baik, dan meninggalkan hal-hal yang jelek. Seorang sufi dituntut selalu ikhlas, ridha, tawakal, dan zuhud - tanpa sama sekali mengatakan bahwa kehidupan dunia tidak penting.
Kedua, Menilai secara objektif, jauh dari sifat tendensius dan menggenalisir masalah.
Sikap ini sangat penting. Karena pembacaan terhadap sebuah kasus yang sudah didahului oleh kesimpulan paten akan menghalangi objektifitas, dan memburamkan kebenaran sejati.
Ketiga, memahami istilah atau terminologi yang biasa digunakan para sufi, sehingga kita tidak terjebak kepada ketergesa-gesaan dalam memvonis sebuah masalah.
Misalnya dalam dunia sufi dikenal istilah zuhud. Kemudian orang sering salah mengartikan bahwa zuhud adalah benci segala hal duniawi. Zuhud identik dengan malas kerja, dst. Padahal kalau kita teliti dengan sedikit kesabaran tentang apa itu arti zuhud yang dimaksud para sufi, maka kita akan menemukan bahwa zuhud yang dimaksud tidak seperti persepsi di atas. Abu Thalib al-Maki, seorang tokoh sufi, misalnya, punya pandangan bahwa bekerja dan memiliki harta sama sekali tidak mengurangi arti zuhud dan tawakal.
Keempat, dalam vonis hukum, kita perlu membedakan antara hukum sufi yang mengucapkan kata-kata dalam keadan ecstasy dan dalam keadaan sadar.
Konsep ini penting sekali, supaya kita tidak terjebak pada sikap ekstrim seperti memvonis kafir, musyrik, fasik, dll.
Kenyataan di atas sama sekali tidak berarti mau mengatakan bahwa sejarah sufi, putih bersih. Ada masa-masa dimana sufi atau oknum kaum sufi melenceng dari hakikat ajaran Islam, terutama setelah berkembangnya tasawuf falsafi.
Beberapa penyimpangan kaum sufi:
  1. Menyepelekan kehidupan duniawi
  2. Terjebak pada pola pandang jabariah
  3. Mengaku-ngaku bahwa Allah Swt telah membebaskannya dari hukum taklif, seperti shalat, puasa, dll. Dan semua hal bagi dirinya halal.

Kesimpulan
Setelah mengetahui hakikat ajaran tasawuf di atas jelaslah bahwa ajaran tasawuf, adalah bagian dari kekayaan khazanah Islam. Ia bukanlah aliran sesat. Bahwa ada penyimpang oknum atau lembaga sufi itu tidak berarti tasawuf secara keseluruhan jelek dan sesat. Kita jangan sekali-kali terjebak apada generalisir masalah. Karena sejatinya, tokoh-tokoh sufi berpendapat ajaran tasawuf harus bersendikan al-Qur\'an dan Hadis. Diluar itu ditolak!
Tasawuf, seperti dinyatakan Syeikh Yusuf al-Qaradhawi, adalah bagian tak terpisahkan dari ajaran Islam. Karena misi tasawuf memperbaiki akhlak. Dan akhlak jelas sekali bagian dari Islam. Karena Nabi Muhamad Saw diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Wallahu \'Alam bi as-Shawab.